Langsung ke konten utama

Postingan

UPACARA KEMATIAN DI JAWA DAN DI BALI

  Berkaitan dengan ritual kematian dibawah ini akan diuraikan beberapa teks mengenai tulisan ritual kematian di Jawa dan ngaben di Bali sebagai bahan perbandingan sebagai berikut : Ida Bagus Purwita dalam bukunya yang berjudul “Upacara Ngaben”   diterbitkan oleh Upadha Sastra, tahun 1992. Menguraikan tentang pelaksanaan upacara Pengabenan mulai dari persiapan pengabenan sampai berakhirnya pengabenan itu. Di dalam buku itu juga dijelaskan sedikit mengenai simbol upakara yang dipergunakan namun sangat berbeda dengan apa yang ditemukan dalam pelaksanaan ritual kematian di Jawa. Di dalam buku itu tidak ada istilah Nyewudan sebagainya. Di Bali upacara Kematian sangat beragam, bisa selesai dalam satu hari, sampai boleh diupacara Pengabenan dalam beberapa tahun kemudian. Di dalam buku itu tidak termuat secara terperinci mengenai aspek teologi upacara Pengabenan itu. Ida Bagus Oka dalam bukunya, Tuntunan Pitra Yadnya, diterbitkan oleh Upadhasastra Denpasar tahun 1992, ...

Contoh Teks Dharmawacana “Toleransi dalam kehidupan sehari-hari” (Wayan Tantre Awiyane)

  Om Swastyastu Kepada yang telah disucikan Pinandita Lanang Istri Kepada yang Terhormat Para Tokoh Yang Hadir Pada Kesempatan Ini Kepada yang Saya Hormati dan Saya Banggakan Umat Sedharma yang berbahagia. Terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya, Pada kesempatan   ini saya akan menyampaikan pesan dharma, semoga pesan dharma ini dapat menambah wawasan dan tentunya bermanfaat bagi kita semua. Pertama-tama marilah kita   senantiasa menghaturkan puja Asthungkare kita kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Ashungkerta waranugraha beliaulah   kita dapat berkumpul bersama-sama di tempat ini dalam keadaan yang sehat, selamat, serta tanpa kekurangan suatu apapun. Yang kedua tidak lupa juga kita marilah haturkan puja Astuti bhakti kita kehadapan para leluhur, maha Rsi serta para guru yang telah membimbing kita hingga pada kesempatan ini. Pada penyampaian pesan dharma ini berjudul   “Toleransi dalam kehidupan sehari-hari” Umat...

Contoh Teks Dharmawacana Hukum Karmaphala sebagai landasan Introspeksi diri (Wayan Tantre Awiyane)

  Om Svastyastu Om Anubadrah Kratawoyantuwiswatah, Kepada yang disucikan pinandita lanang istri Kepada yang saya hormati sesepuh pini sepuh umat Kepada yang saya banggakan umat sedharma sekalian. Terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya, Pada kesempatan yang baik ini saya akan menyampaikan pesan dharma, semoga pesan dharma ini dapat menambah wawasan dan tentunya bermanfaat bagi kita semua. Pertama-tama marilah kita haturkan puja Asthungkare kita kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Ashungkerta waranugraha beliaulah   kita dapat berkumpul bersama-sama di pura Aditya Jaya Rawamangun yang suci ini dalam keadaan yang sehat, selamat, serta tanpa kekurangan suatu apapun. Yang kedua tidak lupa juga kita marilah haturkan puja Astuti bhakti kita kehadapan para leluhur, maha Rsi serta para guru yang telah membimbing kita hingga pada kesempatan ini. Sebelumnya pada penyampaian pesan dharma ini saya tidak menggurui umat sedharma,...

Contoh Teks Dharmawacana “Menemukan Diri Sejati” (Wayan Tantre Awiyane)

Kepada yang disucikan pinandita lanang istri Kepada yang saya hormati sesepuh pini sepuh umat Kepada yang saya banggakan umat sedharma sekalian. Sebelumnya saya haturkan panganjali   Om Swastyastu Om Anubadrah Kratawoyantuwiswatah, Umat sedharma yang berbahagia Terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya, Pada kesempatan yang baik ini saya akan menyampaikan pesan dharma, semoga pesan dharma ini dapat menambah wawasan dan tentunya bermanfaat bagi kita semua. Pertama-tama marilah kita haturkan puja Asthungkare kita kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Ashungkerta waranugraha beliaulah   kita dapat berkumpul bersama-sama di pura Aditya Jaya Rawamangun yang suci ini dalam keadaan yang sehat, selamat, serta tanpa kekurangan suatu apapun. Yang kedua tidak lupa juga kita marilah haturkan puja Astuti bhakti kita kehadapan para leluhur, maha Rsi serta para guru yang telah membimbing kita hingga pada kesempatan ini. Sebelumnya pada penyam...

Makna Mapades atau potong gigi (Aris Widodo)

Umat se-dharma, bahwa dalam kehidupan manusia ada masanya, masa anak-anak, masa remaja dan masa tua. Pada masa remaja inilah yang perlu diadakan suatu upacara rajasewala dan upacara mapades karena sangat berguna bagi kelangsungan hidup mereka sendiri. Adapun maksud dan tujuan upacara mapades ada tiga yaitu: 1. Secara simbolis, untuk menghilangkan 6 sifat buruk yang ada dalam tubuh manusia yang disebut sad ripu yaitu kama, krodha, loba, moha, mada dan matsarya. 2. Melunasi kewajiban orang tua kepada putra putrinya. Terutana bagi putrinya karena akan meninggalkan rumah orang tuanya mengikuti suami bila sudah kawin, jangan sampai ia membawa gigi yang belum dipotong atau dibersihkan ke rumah suami. 3. Ada kepercayaam bahwa nanti setelah meninggal bila orang belum menjalani potong gigi, Atmannya dikatakan menggigit bambu petung,  Demikian menurut lontar Aji Atma Presanga. Upacara bantennya ada tiga jenis tergantung dari kemampuan dan menurut kebiasaan setempat. Yang penting ...

Konsepsi Hukum Menurut Weda (Aris Widodo)

Umat se-dharma, dalam ilmu hukum dibedakan antara Statuta Law dan Common Law atau Natural Law. Statuta Law adalah hukum yang dibentuk dengan  sengaja oleh penguasa, sedangjan Common Law atau Natural Law adalah hukum alam yang ada secara alamiah. Unsur-unsur yang terpenting dalam peraturan-peraturan hukum memuat dua hal yaitu:  1. Unsur yang sifatnya mengatur atau normatif. 2. Unsur yang sifatnya memaksa atau represif. Rta dan Dharma dalam Weda mempunyai pengertian yang sama tentang unsur-unsur hukum. Baik Rta dan Dharma, kedua-duanya berarti hukum dalam hukum Hindu. Rta adalah hukum alam yang bersifat abadi, sedangkan Dharnma adalah hukum duniawi, baik yang ditetapkan maupun tidak. Istilah lain tentang hukum dalam hukum Hindu adalah Widhi, Drsta, Acara, Wyawahara, Nitisastra, Rajaniti, Arthasastra yang penggunaannya relatif menurut tujuannya. Yang terpenting dari istilah-istilah itu adalah Dharma sebagai istilah yang umum dalam ilmu hukum Hindu, karena kata Dharma ...