ASN dan Nilai-nilai Dharma Negara dalam Hindu

Gambar
        ASN adalah salah suatu pekerjaan yang didambakan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tak terkecuali generasi muda Hindu yang turut berpartisipasi dalam mengabdi pada bangsa dan negara. Sehingga perlu untuk melampirkan tulisan ini sebagai bentuk syukur atas waranugraha dan kesempatan yang baik dalam melaksanakan karma dan bhakti sebagai manusia.        Dalam pandangan Hindu, konsep Dharma tidak hanya mencakup aspek spiritual, tetapi juga memandang kehidupan sehari-hari, termasuk dalam urusan administrasi negara. Dharma Negara, atau tata pemerintahan yang diatur oleh prinsip-prinsip moral dan etika, menjadi landasan bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Bagaimana pandangan Hindu menggambarkan ideal ASN sebagai penerapan nilai-nilai Dharma Negara?  (Dokumen Pribadi)           Dalam tradisi Hindu, Dharma mengacu pada kewajiban moral dan etika yang mengatur perilaku individu dalam berbagai aspek kehidupan. Dharma juga mencakup konsep tata tertib dan

Stah Dharma Nusantara Jakarta Melaksanakan Kegiatan Pembinaan Pasraman

Sabtu, 7 Oktober 2023. Stah Dharma Nusantara Jakarta Melaksanakan Kegiatan Pembinaan Pasraman (Dharma Acarya) Akses, Mutu Dan Daya Saing Pendidikan Hindu Di Pasraman Jakarta Raya dan Pelatihan (Dharmagita). 
(Dokumentasi Kegiatan)
       Kegiatan ini melibatkan 50 Orang Peserta yang berasal dari 12 Pasraman yang ada di wilayah DKI Jakarta. Diantaranya Pasraman Ksatria Loka, Pasraman Amerta Jati Cinere, Pasraman Santi Wahana Lenteng Agung, Pasraman Pondok karya Marinir Cilandak, Pasraman Widya Dharma Angkasa, Pasraman Mustika Dharma Cijantung, Pasraman Aditya Jaya Rawamangun, Pasraman Purna Widya Cibubur, Pasraman Candra Prabha Jelambar, Pasraman Purna Jati Tanjung Puri, Pasraman Wira Satya Bhuana Tanah Abang, Pasraman Pertiwi Abhilasa. Dalam pelaksanaanya kegiatan dibagi menjadi dua pembinaan yaitu Pembinaan terhadap para guru atau Dharma Acarya dan Pembinaan pada siswa atau Dharmagita. 
Kegiatan Dharma acarya sebagai berikut: 

Materi 1: Program dan Kebijakan Yayasan Mandira Widhayaka tentang Pendidikan Hindu di Pasraman Jakarta Raya dalam penyampaian ini bapak I Made Suwendra.S.Kom menyampaikan bahwa Sebagai Yayasan yang menaungi seluruh pasraman di wilayah DKI Jakarta, berupaya untuk memelihara kerja sama dengan PHDI, WHDI, organisasi keumatan juga KKG dan MGMP. Kedepannya untuk menjawab problem di beberapa pasraman terkait dengan standarisasi pembuatan soal. 
  Yayasan Mandira akan mengadakan pertemuan dan perumusan standarisasi soal pasraman yang menjadi acuan dalam pemberian nilai yang distribusikan ke sekolah tempat belajar siswa Hindu. Meneruskan penuturan beliau, fungsi Yayasan Mandira Widhyaka untuk menaungi segala bentuk kebijakan dalam pemenuhan kebutuhan siswa-siswi hindu dalam pendidikan formal namun dapat dipenuhi secara non-formal dalam wadah pendidikan pasraman yang diselenggaran di setiap pura yang ada di wilayah DKI Jakarta. 
(Dokumentasi Kegiatan)
Materi 2: Kepribadian Pendidik dalam Mewujudkan Generasi Hindu yang Literat: Cerdas, Religius, Kolaboratif, dan Berdaya Saing Ketut Budiawan, SH., S.Pd.H., MH., M.Fil.H Dalam pemaparannya beliau menuturkan bahwa Pendidikan sejati adalah pendidikan yang mendorong tumbuhnya kesadaran suci (Dinive Consciousness) yang membuat seseorang menyadari dirinya bukan hanya sebagai badan fisik. Pendidikan Sejati menganjurkan setiap orang untuk memberikan secara garis besarnya dua macam pengetahuan, yaitu tentang pengetahuan tentang mencari makanan material untuk badan fisiknya, dan pengetahuan spiritual untuk badan rohaninya. 
      Pendidik Memiliki Tanggungjawab: menstimulasi refleksi, kesadaran, dan praktik hidup yang manusiawi dalam komunitas masyarakat Indonesia. Nilai-nilai semacam menghargai martabat setiap orang sebagai manusia, mengapresiasi keberagaman, membangun komunikasi dan dialog, menghargai warisan sejarah; budaya; bahasa; kebebasan, keadilan, nasionalisme, dan peduli terhadap problem sosial dan proyek bersama dalam kehidupan bermasyarakat perlu dibudayakan di Pasraman. 

Materi 3: MERDEKA BELAJAR, Konsep dan Penerapannya di Pasraman I Komang Susila, S.Ag., M.Pd. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa Mendidik adalah menuntun segala kodrat pada anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan baik sebagai manusia maupun masyarakat Mengajar adalah bagian dari mendidik yang merupakan proses pendidikan untuk memperoleh kecakapan ilmu Pendiddikan merupakan memberikan pengetahuan, keterampilan dan mengembangkan kecerdasan batin. 
     Kodrat alam, kodrat keadaan, kodrat zaman dan menyeluruh Utuh Pendidikan bergerako dinamis menyesuaikan keadaan yang terus bergerak begitu cepat tempat tinggal atau wilayah yang berbeda-beda seperti tinggal di perkotaan, pedesaan, pantai, gunung dan lain-lain oleh karena itu harus dibekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri. Pendidikan di Pasraman Lebih sering menggunakan metode Dharmatula Pembelajaran Pasraman berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, belajar dengan Tirta yatra dan studi banding Pendidik lebih banyak mendengarkan membentuk karakter. 
(Dokumentasi Kegiatan)
Materi 4: Inovasi Pembelajaran Berbasis DigitalI Ketut Ulianta, S.Pd., M.Pd. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa perkembangan iptek dan era globalisasi berpengaruh kepada tuntutan kompetensi SDM dalam bidang pendidikan dituntut untuk menghasilkan sdm yang dapat berpikir kritis, kerja sama, memecahkan masalah, memiliki keterampilan komunikasi efektif, dan berkarakter yang dibutuhkan di abad 21 dan perubahan IPTEK tersebut mempengaruhi bidang pendidikan termasuk perubahan kearah pembelajaran berbasis digital. 
      Beberapa inovasi model pembelajaran berbasis digital, Blended Learning Model Pembelajaran Campuran yang mengkombinasikan Antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran Daring. Sebagian dari rumah (bersifat teoritis) dan sebagian Langsung di sekolah (bersifat Praktik). Cloud Learning, Model Pembelajaran yang pelaksanaannya secara tatap muka, namun materinya terdokumentasi secara digital dalam penyimpanan awan. 
     Dalam konteks ini pendidik diharuskan menyiapkan materi yang dikemas secara menarik dalam berbagai bentuk bisa berupa video, foto, animasi infografis poster, Pdf dan lainya dan Hybrid Learning, Model Pembelajaran yang juga mengkombinasikan antara model pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring. Artinya secara simultan peserta didik yang belajar langsung di kelas, tapi juga ada yang mengikuti pembelajaran secara daring. Melalui inovasi tersebut model pembelajaran dapat disesuaikan dengan kondisi siswa-siswi dan pasraman masing-masing. 
    Kegiatan Dharma Gita sebagai berikut: Pembinaan Dharmagita (Palawakya) di bina oleh Ketut Sudaria,.S.Pd.H.,M.Pd dan Pembinaan Dharmagita (Sloka) Dr. Ni Nyoman Sudiani.S.Pd.H.,M.Fil.H. (Dokumentasi Kegiatan) Dalam pembinaan palawakya para peserta di berikan pembinaan berupa cara membaca, cara menterjemah dan cara memahami ekspresi dan standarisasi pembacaan palawakya dan sloka. Tujuan pembinaan tersebut adalah untuk memberikan bekal dalam persiapan mengikuti seleksi peserta Utsawa Dharmagita tahun 2024 baik tingkat wilayah dan juga tingkat provinsi.
         Stah Dharma Nusantara Jakarta menitipkan pengembangan karakter siswa-siswi melalui kegiatan memperdalam kegiatan dharmagita sebagai bentuk pelestarian budaya dan meneruskan tradisi yang ada di Nusantara. 
Dengan selesainya pelaksanaan kegiatan tersebut, STAH Dharma Nusantara berharap bahwa Pembangunan SDM Hindu yang bermutu dan berdaya saing harus didasari dengan pendidikan Hindu di sekolah Formal maupun Non-formal yang disebut dengan Pasraman. Sekaligus Langkah dalam melestarikan budaya-budaya yang ada di Nusantara, untuk mempersiapkan generasi yang peka terhadap implementasi budaya dan agama Hindu seutuhnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kegiatan KKG dan MGMP di DKI Jakarta

Sejarah Singkat Desa Balinuraga, Kec. Way Panji, Kalianda, Lampung Selatan.