Langsung ke konten utama

Stah Dharma Nusantara Jakarta Melaksanakan Kegiatan Pembinaan Pasraman

Sabtu, 7 Oktober 2023. Stah Dharma Nusantara Jakarta Melaksanakan Kegiatan Pembinaan Pasraman (Dharma Acarya) Akses, Mutu Dan Daya Saing Pendidikan Hindu Di Pasraman Jakarta Raya dan Pelatihan (Dharmagita). 
(Dokumentasi Kegiatan)
       Kegiatan ini melibatkan 50 Orang Peserta yang berasal dari 12 Pasraman yang ada di wilayah DKI Jakarta. Diantaranya Pasraman Ksatria Loka, Pasraman Amerta Jati Cinere, Pasraman Santi Wahana Lenteng Agung, Pasraman Pondok karya Marinir Cilandak, Pasraman Widya Dharma Angkasa, Pasraman Mustika Dharma Cijantung, Pasraman Aditya Jaya Rawamangun, Pasraman Purna Widya Cibubur, Pasraman Candra Prabha Jelambar, Pasraman Purna Jati Tanjung Puri, Pasraman Wira Satya Bhuana Tanah Abang, Pasraman Pertiwi Abhilasa. Dalam pelaksanaanya kegiatan dibagi menjadi dua pembinaan yaitu Pembinaan terhadap para guru atau Dharma Acarya dan Pembinaan pada siswa atau Dharmagita. 
Kegiatan Dharma acarya sebagai berikut: 

Materi 1: Program dan Kebijakan Yayasan Mandira Widhayaka tentang Pendidikan Hindu di Pasraman Jakarta Raya dalam penyampaian ini bapak I Made Suwendra.S.Kom menyampaikan bahwa Sebagai Yayasan yang menaungi seluruh pasraman di wilayah DKI Jakarta, berupaya untuk memelihara kerja sama dengan PHDI, WHDI, organisasi keumatan juga KKG dan MGMP. Kedepannya untuk menjawab problem di beberapa pasraman terkait dengan standarisasi pembuatan soal. 
  Yayasan Mandira akan mengadakan pertemuan dan perumusan standarisasi soal pasraman yang menjadi acuan dalam pemberian nilai yang distribusikan ke sekolah tempat belajar siswa Hindu. Meneruskan penuturan beliau, fungsi Yayasan Mandira Widhyaka untuk menaungi segala bentuk kebijakan dalam pemenuhan kebutuhan siswa-siswi hindu dalam pendidikan formal namun dapat dipenuhi secara non-formal dalam wadah pendidikan pasraman yang diselenggaran di setiap pura yang ada di wilayah DKI Jakarta. 
(Dokumentasi Kegiatan)
Materi 2: Kepribadian Pendidik dalam Mewujudkan Generasi Hindu yang Literat: Cerdas, Religius, Kolaboratif, dan Berdaya Saing Ketut Budiawan, SH., S.Pd.H., MH., M.Fil.H Dalam pemaparannya beliau menuturkan bahwa Pendidikan sejati adalah pendidikan yang mendorong tumbuhnya kesadaran suci (Dinive Consciousness) yang membuat seseorang menyadari dirinya bukan hanya sebagai badan fisik. Pendidikan Sejati menganjurkan setiap orang untuk memberikan secara garis besarnya dua macam pengetahuan, yaitu tentang pengetahuan tentang mencari makanan material untuk badan fisiknya, dan pengetahuan spiritual untuk badan rohaninya. 
      Pendidik Memiliki Tanggungjawab: menstimulasi refleksi, kesadaran, dan praktik hidup yang manusiawi dalam komunitas masyarakat Indonesia. Nilai-nilai semacam menghargai martabat setiap orang sebagai manusia, mengapresiasi keberagaman, membangun komunikasi dan dialog, menghargai warisan sejarah; budaya; bahasa; kebebasan, keadilan, nasionalisme, dan peduli terhadap problem sosial dan proyek bersama dalam kehidupan bermasyarakat perlu dibudayakan di Pasraman. 

Materi 3: MERDEKA BELAJAR, Konsep dan Penerapannya di Pasraman I Komang Susila, S.Ag., M.Pd. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa Mendidik adalah menuntun segala kodrat pada anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan baik sebagai manusia maupun masyarakat Mengajar adalah bagian dari mendidik yang merupakan proses pendidikan untuk memperoleh kecakapan ilmu Pendiddikan merupakan memberikan pengetahuan, keterampilan dan mengembangkan kecerdasan batin. 
     Kodrat alam, kodrat keadaan, kodrat zaman dan menyeluruh Utuh Pendidikan bergerako dinamis menyesuaikan keadaan yang terus bergerak begitu cepat tempat tinggal atau wilayah yang berbeda-beda seperti tinggal di perkotaan, pedesaan, pantai, gunung dan lain-lain oleh karena itu harus dibekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri. Pendidikan di Pasraman Lebih sering menggunakan metode Dharmatula Pembelajaran Pasraman berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, belajar dengan Tirta yatra dan studi banding Pendidik lebih banyak mendengarkan membentuk karakter. 
(Dokumentasi Kegiatan)
Materi 4: Inovasi Pembelajaran Berbasis DigitalI Ketut Ulianta, S.Pd., M.Pd. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa perkembangan iptek dan era globalisasi berpengaruh kepada tuntutan kompetensi SDM dalam bidang pendidikan dituntut untuk menghasilkan sdm yang dapat berpikir kritis, kerja sama, memecahkan masalah, memiliki keterampilan komunikasi efektif, dan berkarakter yang dibutuhkan di abad 21 dan perubahan IPTEK tersebut mempengaruhi bidang pendidikan termasuk perubahan kearah pembelajaran berbasis digital. 
      Beberapa inovasi model pembelajaran berbasis digital, Blended Learning Model Pembelajaran Campuran yang mengkombinasikan Antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran Daring. Sebagian dari rumah (bersifat teoritis) dan sebagian Langsung di sekolah (bersifat Praktik). Cloud Learning, Model Pembelajaran yang pelaksanaannya secara tatap muka, namun materinya terdokumentasi secara digital dalam penyimpanan awan. 
     Dalam konteks ini pendidik diharuskan menyiapkan materi yang dikemas secara menarik dalam berbagai bentuk bisa berupa video, foto, animasi infografis poster, Pdf dan lainya dan Hybrid Learning, Model Pembelajaran yang juga mengkombinasikan antara model pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring. Artinya secara simultan peserta didik yang belajar langsung di kelas, tapi juga ada yang mengikuti pembelajaran secara daring. Melalui inovasi tersebut model pembelajaran dapat disesuaikan dengan kondisi siswa-siswi dan pasraman masing-masing. 
    Kegiatan Dharma Gita sebagai berikut: Pembinaan Dharmagita (Palawakya) di bina oleh Ketut Sudaria,.S.Pd.H.,M.Pd dan Pembinaan Dharmagita (Sloka) Dr. Ni Nyoman Sudiani.S.Pd.H.,M.Fil.H. (Dokumentasi Kegiatan) Dalam pembinaan palawakya para peserta di berikan pembinaan berupa cara membaca, cara menterjemah dan cara memahami ekspresi dan standarisasi pembacaan palawakya dan sloka. Tujuan pembinaan tersebut adalah untuk memberikan bekal dalam persiapan mengikuti seleksi peserta Utsawa Dharmagita tahun 2024 baik tingkat wilayah dan juga tingkat provinsi.
         Stah Dharma Nusantara Jakarta menitipkan pengembangan karakter siswa-siswi melalui kegiatan memperdalam kegiatan dharmagita sebagai bentuk pelestarian budaya dan meneruskan tradisi yang ada di Nusantara. 
Dengan selesainya pelaksanaan kegiatan tersebut, STAH Dharma Nusantara berharap bahwa Pembangunan SDM Hindu yang bermutu dan berdaya saing harus didasari dengan pendidikan Hindu di sekolah Formal maupun Non-formal yang disebut dengan Pasraman. Sekaligus Langkah dalam melestarikan budaya-budaya yang ada di Nusantara, untuk mempersiapkan generasi yang peka terhadap implementasi budaya dan agama Hindu seutuhnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Desa Balinuraga, Kec. Way Panji, Kalianda, Lampung Selatan.

          Pada jaman dahulu Desa Balinuraga adalah lahan milik pemerintah yang kemudian dijadikan sebagai daerah tujuan Transmigrasi pada tahun 1963 dan pada tahun itu juga diberi nama Desa Balinuraga di bawah wilayah Kecamatan Kalianda. Pada tanggal 27 September 1967 Dinas Transmigrasi menempatkan 4 empat roambongan peserta Transmigrasi yang ditempatkan di Balinuraga. Rombongan tersebut adalah sebagai berikut: 1 Sidorahayu diketuai oleh Pan Sudiartana yang berjumlah 250 KK 2 Sukanadi diketuai oleh Pan Kedas yang berjumlah 75 KK 3 Pandearge diketuai oleh Made Gedah yang berjumlah 175 KK 4 Rengas diketuai oleh Oyok yang berjumlah 40 KK Dan tahun 1963-1965 wilayah ini belum mempunyai struktur Pemerintah Desa.            Segala administrasi masih ditangani oleh Jawatan transmigrasi. Mangku Siman, untuk mengordinir rombongan-rombongan trasnmigrasi Mangku Siman sebagai ketua rombongan seluruhnya. Pada tahun 1965 barulah perangk...

Catur Warna dalam Agama Hindu

  Pemahaman tentang Catur Varna dapat dijelaskan berdasarkan sastra drstha. Yang dimaksud pemahaman Catur Varna berdasarkan sastra drstha adalah pemahaman yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian tentang Catur Varna menurut yang tersurat dalam kitab suci, sebagai berikuti; Bhagavadgita IV.13  cātur-varṇyaḿ mayā sṛṣṭaḿ guṇa-karma-vibhāgaśaḥ tasya kartāram api māḿ viddhy akartāram avyayam Terjemahan: Catur Warna aku ciptakan menurut pembagian dari guna dan karma  (sifat dan pekerjaan). Meskipun aku sebagai penciptanya, ketahuilah  aku mengatasi gerak dan perubahan (Puja, 2000). Pengertian Catur Varna           Kata “Catur Varna” dalam ajaran Agama Hindu berasal dari bahasa Sansekerta, dari kata ‘catur dan varna’. Kata catur berarti empat . Kata varna berasal dari akar kata Vri yang berarti pilihan atau memilih lapanagan kerja. Dengan demikian catur varna berarti empat pilihan bagi setiap orang terhadap profesi yang cocok untuk pribadiny...

Peresmian dan Launching Rumah Produksi BPH: Tonggak Baru Penyiaran Hindu di Era Digital

 Jakarta, 15 Oktober 2024 – Badan Penyiaran Hindu (BPH) mencatat sejarah baru dengan meresmikan dan meluncurkan Rumah Produksi BPH, sebagai bagian dari upaya mengembangkan media penyiaran yang berlandaskan nilai-nilai agama Hindu. Kegiatan peresmian ini berlangsung khidmat di Jakarta Selatan, dihadiri oleh sejumlah tokoh agama dan pemangku kepentingan umat Hindu. Dokumentasi Acara Peresmian tersebut diawali dengan sambutan dari Dr. I Wayan Kantun Mandara, Ketua BPH dan juga tokoh terkemuka di Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya keberadaan rumah produksi ini sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran dharma melalui media yang inovatif. "Rumah Produksi BPH ini akan menjadi pusat bagi kita untuk menciptakan konten yang tidak hanya mendidik tetapi juga mampu menginspirasi umat Hindu dalam menjalankan nilai-nilai agama di tengah tantangan zaman modern," ujar Dr. I Wayan Kantun Mandara. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sam...