Saha-yajñāh prajāh sŗṣţvā purovaca prajāpatih
Anena prasavisyadhvam eva vo ‘stv iṣţa kama-dhuk
(Bhagavadgita, 3.10)
Terjemahan
Pada zaman dulu Prajapati menciptakan manusia denganYajña dan bersabda dengan ini engkau akan mengembang dan akan menjadi kamadhuk dari keinginanmu.
Berdasarkan sloka tersebut, maka manusia sebagai makhluk tertinggi derajatnya dibandingkan makhluk hidup lainnya. Sudah sewajarnya manusia menyadari akan keberadaan dirinya yang diciptakan dan akan dipelihara atas dasar yajña. Beryajñaadalah sesuatu yang wajib untuk dilaksanakan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Kadang kala kamu sering bertanya-tanya, mengapa kita beryajña? Jawaban atas pertanyaan itu sudah barang tentu, karena manusia memiliki tiga hutang yang disebut Tri Rna. Adapun bagian-bagian Tri Rnaantara lain:
1. Dewa Rna yaitu hutang yang patut kita bayar ke hadapan Tuhan sebagai Sang Pencipta.
2. Pitra Rna yaitu hutang yang patut kita bayar ke hadapan orang tua baik yang sudah meningga maupun yang belum meninggal.
3. Rsi Rna yaitu hutang yang patut kita bayar ke hadapan para Rsi, sulinggih, atau guru.
Ketiga hutang itulah sebagai dasar atau landasan pelaksanaan yajña yang kita warisi sampai sekarang. Di samping itu dasar pelaksanaan yajña adalah Bhakti. Bhakti adalah bentuk penghormatan yang tulus ikhlas dan merupakan dasar utama pelaksanaan Yajña. Bhakti tidak memerlukan kecerdasan tinggi.
Bhakti hanya memerlukan kesetiaan, ketulusan, keikhlasan, dan kesabaran. Bhakti adalah ajaran Veda yang mempunyai nilai etika dan sopan santun yang sangat tinggi. Dengan bhakti masyarakat jadi teratur.Umat Hindu diwajibkan bhakti kepada orang tua yang melahirkan, orang yang lebih tua, pejabat negara, guru, raja, dan alam. Bukan itu saja, rasa bhakti dan terima kasih juga diberikan untuk binatang dan tumbuh-tumbuhan sebagai unsur lingkungan hidup yang ada di sekitar kita sesuai dengan ajaran Tri Hita Karana.
Komentar
Posting Komentar