Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

ASN dan Nilai-nilai Dharma Negara dalam Hindu

Gambar
        ASN adalah salah suatu pekerjaan yang didambakan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tak terkecuali generasi muda Hindu yang turut berpartisipasi dalam mengabdi pada bangsa dan negara. Sehingga perlu untuk melampirkan tulisan ini sebagai bentuk syukur atas waranugraha dan kesempatan yang baik dalam melaksanakan karma dan bhakti sebagai manusia.        Dalam pandangan Hindu, konsep Dharma tidak hanya mencakup aspek spiritual, tetapi juga memandang kehidupan sehari-hari, termasuk dalam urusan administrasi negara. Dharma Negara, atau tata pemerintahan yang diatur oleh prinsip-prinsip moral dan etika, menjadi landasan bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Bagaimana pandangan Hindu menggambarkan ideal ASN sebagai penerapan nilai-nilai Dharma Negara?  (Dokumen Pribadi)           Dalam tradisi Hindu, Dharma mengacu pada kewajiban moral dan etika yang mengatur perilaku individu dalam berbagai aspek kehidupan. Dharma juga mencakup konsep tata tertib dan

Perkembangan pendidikan agama Hindu diketahui mulai sejak zaman Veda, dengan azas pendidikannya bersifat kekeluargaan.

  S ecara   historis,   perkembangan   pendidikan   agama   Hindu diketahui   mulai   sejak   zaman   Veda,   dengan   azas   pendidikannya   bersifat kekeluargaan. Curahan kasih sayang antara guru (acharya) dengan murid (sisya) melekat   bagaikan   anak   dengan   orang   tua.   Setiap   sisya   diharuskan   mentaati peraturan secara ketat. Perkembangan agama pada masa sebelumkemerdekaan, pendidikannya lebih banyak ditangani oleh tiga lembaga ideal, yakni guru wisesa (kelompok raja atau pemerintah), guru pengajian (guru spiritual), dan guru rupaka (orang   tua).   Selanjutnya   pada   zaman   sesudah   kemerdekaan,   pendidikan   agama Hindu   banyak   ditangani   oleh   yayasan-yayasan   seperti   Paruman   Para   Pandita, Majelis   Hinduisme,   Perhimpunan   Keluarga   Ketuhanan,   Yayasan   Dwijendra, Persatuan Keluarga Bujangga Wisnawa, Bali Dharma Yajna, Satya Hindu Dharma. Sejak   tahun   1968   pendidikan   agama   Hindu   ditangani   di   sekolah-sekolah

Politik Dalam Artha Sastra

S ecara sempit, kata politik berarti proses   pembentukan   dan   pembagian   kekuasaan   dalam   masyarakat   yang   antara lain   berwujud   proses   pembuatan   keputusan,   khususnya   dalam   Negara.   Menurut Kautilya, politik itu sangat berkaitan dengan tugas suatu Negara dalam menciptakan dan   melindungi   kesejahteraan,   mendorong   kemajuan   ekonomi,   dan   menegakkan dharma.   Semua   ini   hanya   mungkin   jika   ketertiban   dan   stabilitas   terjaga.   Stabilitas memungkinkan   suatu   Negara   untuk   tidak   hanya   adil   dalam   mendistribusikan kemakmuran,   tetapi   termasuk   juga   dalam   melipatgandakan   kemakmurannya tersebut   (Radendra,   2007:   15). Kemakmuran   rakyat   merupakan   tujuan   akhir   dari pajak.   Pajak   oleh   sebagian   masyarakat   dianggap   sebagai   beban,   padahal   ketika suatu   Negara   memperoleh   penerimaan   dari   pajak   maka   akan   sangat menguntungkan, baik untuk keutuhan negara itu sendiri

Sosiologis tentang Pendidikan Agama Hindu di Indonesia

  A pakah   yang   dimaksud   dengan   menggali   landasan   sosiologis   tentang   Pendidikan Agama   Hindu   di   Indonesia   dalam   membangun   basis   kepribadian   humanis   bagi mahasiswa? Menggali   landasan   sosiologis   dalam   pendidikan   agama   Hindu,   adalah       bahwa pendidikan   kepada   mahasiswa   diarahkan   untuk   belajar   hidup   bersama     sebagai anggota   masyarakat   dan menyelidiki   ikatan-ikatan   antara manusia   terutama   yang terkait dengan kehidupannya. Manusia,   menurut   kodratnya,   di   samping   sebagai   makhluk   individu,   juga   adalah makhluk   sosial.   Ciri-ciri   kemanusiaannya   tidak   akan   muncul   kalau   tidak   berada   di tengah-tengah   manusia   lainnya.   Salah   satu   ciri   manusia   sebagai   makhluk   sosial adalah   membutuhkan   kasih   sayang   dari   lingkungannya   seperti   diterima,   dihargai sebagaimana mestinya, dibela,   dan sebagainya. Semuanya itu merupakan santapan jiwa   yang

Keempat Veda (Rg, Yajur, Sama dan Atharva-Veda)

  S ebagai sebuah kita kitab suci dan sumber hukum agama Hindu, dapat kita pahami bahwa   Veda   mengandung   dua   ajaran   pokok,   yaitu:   Dharma   (kebajikan,   hukum, agama   dan   sejenisnya)   dan   Brahman   (ajaran   tentang   teologi,   tentang   ketuhanan, dewa-dewa dan proses terjadinya alam semesta) yang   semuanya itu menyangkut perilaku umat manusia secara universal, seperti ajaran etika (moralitas) di antaranya pengorbanan, keikhlasan (Yajña) dan kebenaran (Satya). Disamping   keempat Veda ( Rg, Yajur, Sama dan Atharva ), terdapat pula kitab-kitab Itihasa   (Ramayana   dan   Mahabharata)   dan   Purana.   Veda   memiliki   pula   Upanisad, kitab   yang   memuat   uraian   filosofis   tentang   Tuhan.   Ringkasan   seluruh   Upanisad adalah Vedanta-Sutra. Jadi bagian-bagian Veda adalah: 1.   Keempat Veda ( Rg, Yajur, Sama dan Atharva-Veda ), 2.   Itihasa (Ramayana dan Mahabharata), 3.   ke 18 Purana, dan 4.   108 Upanisad beserta ringkasan