Om
Swastyastu
Kepada yang telah disucikan
Pinandita Lanang Istri
Kepada yang Terhormat Para Tokoh
Yang Hadir Pada Kesempatan Ini
Kepada yang Saya Hormati dan Saya
Banggakan Umat Sedharma yang berbahagia.
Terimakasih
atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya, Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pesan dharma,
semoga pesan dharma ini dapat menambah wawasan dan tentunya bermanfaat bagi
kita semua.
Pertama-tama
marilah kita senantiasa menghaturkan
puja Asthungkare kita kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Ashungkerta
waranugraha beliaulah kita dapat
berkumpul bersama-sama di tempat ini dalam keadaan yang sehat, selamat, serta
tanpa kekurangan suatu apapun. Yang kedua tidak lupa juga kita marilah haturkan
puja Astuti bhakti kita kehadapan para leluhur, maha Rsi serta para guru yang
telah membimbing kita hingga pada kesempatan ini. Pada penyampaian pesan dharma
ini berjudul “Toleransi Beragama”
Umat sedharma yang berbahagia
Dewasa
ini toleransi sedang mengalami degradasi sehingga terjadi konflik yang
mengatasnamakan agama, demo yang berujung tindakan anarkis dan merusak
fasilitas umum. Agama merupakan salah satu hak asasi manusia yang paling
mendasar dan sangat sensitif sehingga perlu mendapat kebebasan memilih dan
memeluk agamanya masing-masing tanpa mendapat paksaan dari siapapun. Interaksi
antara masyarakat yang berbeda agama perlu dibina serta ditangani secara arif
dan bijaksana agar tidak menimbulkan rasa ketersinggungan pemeluk agama yang
satu dengan yang lainnya yang berbeda cara pelaksanaannya walaupun mempunyai
tujuan yang sama yaitu mencapai kebahagiaan atau moksarthamjagadhita.
Umat sedharma yang berbahagia
Saat
ini, mayoritas masyarakat Indonesia kehilangan semangat toleransinya. Faktor
yang mempengaruhi hal ini terjadi karena banyak masyarakat kita yang kurang mempelajari
dan mengahayati sejarah perjuangan para pahlawan Indonesia zaman penjajah dulu,
sehingga semangat hidup bertoleransi dan patriotik di Indonesia melemah. Selain
itu, mayoritas masyarakat Indonesia juga kehilangan semangat kebersamaan, serta
banyak yang tidak melandaskan Pancasila sebagai dasar hidup bangsa Indonesia.
Kasus
intoleransi yang terjadi di Indonesia dari tahun ke tahun telah menambah daftar
dan fakta bahwa semakin hari semakin banyak masyarakat kita yang pluralis dan
toleransi umat yang luntur akibat masuknya budaya egoistis dalam lingkungan
masyarakat Indonesia. Contoh Konflik antar adat yang memberikan dampak yang luar biasa. Sebenarnya masih banyak lagi kasus dan konflik etnis serta agama di Indonesia
yang tidak diketahui oleh publik Indonesia sampai sekarang.
Umat sedharma yang berbahagia
Secara
positif toleransi akan menciptakan kedamaian
akan kita dapatkan dengan cara Mengimplemetasikan konsep Catur Purusa Artha yang merupakan empat jalan atau cara untuk
mencapai kebahagian dalam Hidup yakni;
Dharma,
melaksanakan kewajiban kita
Artha,
hidup sederhana
Kama,
tidak memiliki keinginan yang berlebihan,
Moksa,
bebas merdeka
Umat sedharma yang penuh kasih
Hindu
mengajarkan agar kita sebagai insan Hindu untuk selalumenjaga keharmonisan,
baik harmonis dengan alam, Hyang widhi dan dengan diri sendiri.
salah
satunya dengan mengacu pada Sloka Atharvaveda XII.1.45.
Janam bibhratî bahudhâ vivâcasam nana
dharmanam prthiviyathaukasam,
sahasram dhara dravinasya me duham dhruveva dhenur
anapasphuranti.
Artinya :
Bekerjalah keras
untuk kejayaan ibu pertiwi, tumpah darah dan bangsamu yg menggunakn berbagai
bahasa. Berikanlah penghargaan yg pantas kepada mereka yg menganut agama yg
berbeda. Hargailah mereka seluruhnya seperti halnya keluarga yg tinggal dalam
satu rumah. Curahatkanlah kasih sayangmu, bagaikan induk sapi yg selalu
memberikan susu kepada manusia. Bunda pertiwi akan memberikan kekayaan dan
kesejahteraan kepada kamu, umat manusia sebagai anak-anaknya
Mengacu
pada penegasan sloka tersebut jelas bahwa kita di harapkan selalu menjaga
keharmonisan dalam kehidupan ini, dengan warna yang berbeda-beda tentunya tidak
harus sama. Namun tetap menjaga tali persaudaraan seperti slogan Hindu
menegaskan Tat twam asi, wasudaiwa kutumbakam.
Umat sedharma yang bijaksana
Hindu
memberikan kita pedoman yang jelas dalam menapaki kehidupan ini, dengan menjaga
kedamaian dalam diri dan senantiasa menjaga keharmonisan dalam kehidupan ini,
angayubagia kedamaian berada dalam diri kita. Mari umat sedharma sekalian, mulai saat ini
dan seterusnya kita jaga kedamaian dalam diri dan kita jaga keharmonisan dalam
kehidupan kita.
Terimakasih,
saya tutup pesan dharma ini dengan menghaturkan paramasantih
Om
Santih, Santih, Santih, Om
Komentar
Posting Komentar