Langsung ke konten utama

#Keluhuran Budi

Umat se-dharma, dalam sebuah kehidupan pasti ingin sesuatu yang menyenangkan dan bahagia tentunya. Untuk itu hendaknya selalu melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan kesenangan dan kebahagiaan tersebut.

Perbuatan mulia mengantarkan pada keluhuran budi. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menumbuh-kembangkan keluhuran budi, seperti nenolong orang-orang miskin, menjadi orang tua asuh bagi anak-anak miskin, memberikan pendidikan bagi anak-anak cerdas dan berbakat dan lain sebagainya.

Orang yang mengembangkan keluhuran budi dengan menyisihkan sebagian uang atau kekayaannya untuk dijadikan dana punia sesungguhnya akan memperoleh keberuntungan. Orang yang memiliki keluhuran budi akan memperoleh kemasyuran. Orang yang mengembangkan keluhuran budi sesungguhnya menyelamatkan hidupnya.
Keluhuran budi menyelamatkan hidup

Kseti ksemebhih sadhubhir
nakir yam ghnanti hanti yah,
agne suvira edhate.

Rg Veda VII. 84. 9

Artinya
Ya, Sang Hyang Agni / Tuhan Yang Maha Esa, dia, yang menjalani kehidupan yang suci, yang melakukan kebaikan kepada orang-orang yang lain, tidak bisa dirugikan. Orang yang berani itu selalu berhasil baik.

Ulasan
Bahwa sesungguhnya dalam kehidupan ini kalau selalu mengutamakan keluhuran budi niscaya akan mendapatkan kebahagiaan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Oleh karena itu hendaknya dalam menjalani kehidupan ini selalu yang utama perlu dilakukan adalah bagaimana dapat menyenangkan orang lain.

Demikian dengan keluhuran budi bisa membawa kita untuk hidup lebih baik dan bahagian baik di dunia maupun di dunia lainnya. Sehingga dengan modal keluhuran budi niscaya dalam perjalanan hidupnya akan mendapatkan sesuatu yang benar-benar hasil dari keluhuran budi yang ia lakukan.

Tulisan ini oleh Aris Widodo Penyuluh Agama Hindu Wilayah Prov Banten.

Terimakasih telah mengunjungi blog ini, 
Semoga memberikan manfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peresmian dan Launching Rumah Produksi BPH: Tonggak Baru Penyiaran Hindu di Era Digital

 Jakarta, 15 Oktober 2024 – Badan Penyiaran Hindu (BPH) mencatat sejarah baru dengan meresmikan dan meluncurkan Rumah Produksi BPH, sebagai bagian dari upaya mengembangkan media penyiaran yang berlandaskan nilai-nilai agama Hindu. Kegiatan peresmian ini berlangsung khidmat di Jakarta Selatan, dihadiri oleh sejumlah tokoh agama dan pemangku kepentingan umat Hindu. Dokumentasi Acara Peresmian tersebut diawali dengan sambutan dari Dr. I Wayan Kantun Mandara, Ketua BPH dan juga tokoh terkemuka di Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya keberadaan rumah produksi ini sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran dharma melalui media yang inovatif. "Rumah Produksi BPH ini akan menjadi pusat bagi kita untuk menciptakan konten yang tidak hanya mendidik tetapi juga mampu menginspirasi umat Hindu dalam menjalankan nilai-nilai agama di tengah tantangan zaman modern," ujar Dr. I Wayan Kantun Mandara. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sam

Karya Anugerah Mahottama Award 2024

Jakarta, 22 Oktober 2024. Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Melaksanakan kegiatan Karya Anugerah Mahottama Award 2024. Dengan menghadirkan seluruh Pembimas di seluruh Indonesia, Para penyuluh Yang terdiri dari PNS, PPPK dan Penyuluh Agama Hindu Non PNS. Acara ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan penghargaan, tetapi juga sebagai motivasi bagi kita semua, khususnya umat Hindu, untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam bidang agama, budaya, pendidikan, dan sosial. Saya sangat bangga melihat semangat, kreativitas, dan komitmen yang ditunjukkan oleh para penerima penghargaan tahun ini. Dokumentasi Kegiatan Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berperan dalam menyelenggarakan acara ini. Keberhasilan acara Karya Anugerah Mahottama Award 2024 adalah hasil dari kerja sama dan sinergi yang luar biasa antara pemerintah, tokoh agama, dan seluruh umat Hindu. Kemudian Sekum Made Widiarta menyampaikan

Materi Tri Guna dalam Diri SMP Kelas VIII Agama Hindu

         (Dokumentasi Penyuluhan di Pura Aditya Jaya rawamangun) Manusia sejak lahir memiliki tiga sifat dasar. Ketiga sifat dasar manusia tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan. Sifat dasar manusia yang satu dengan yang lain selalu bergejolak untuk saling mengalahkan. Sifat dasar manusia tertuang dalam kitab-kitab suci agama Hindu.  Pustaka suci Bhagavad-gītā , XVIII.40 menyatakan bahwa:  na tad asti prthivyām vā divi devesu vā punah sattvam  prakrti-jair muktam yad ebhih syāt tribhir gunaih. Artinya: Tiada makhluk yang hidup, baik di sini maupun di kalangan para deva di susunan planet yang lebih tinggi, yang bebas dari tiga sifat tersebut yang dilahirkan dari alam material. Terjemahan sloka di atas, dapat dijelaskan bahwa, setiap makhluk hidup baik manusia maupun deva tidak ada yang luput dari tri guna. Hal ini disebabkan karena setiap makhluk yang terbentuk oleh unsur material dipengaruhi oleh Tri Guna. Pustaka suci Bhagavad-gītā XVIII.60 menyatakan ba