ASN dan Nilai-nilai Dharma Negara dalam Hindu

Gambar
        ASN adalah salah suatu pekerjaan yang didambakan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tak terkecuali generasi muda Hindu yang turut berpartisipasi dalam mengabdi pada bangsa dan negara. Sehingga perlu untuk melampirkan tulisan ini sebagai bentuk syukur atas waranugraha dan kesempatan yang baik dalam melaksanakan karma dan bhakti sebagai manusia.        Dalam pandangan Hindu, konsep Dharma tidak hanya mencakup aspek spiritual, tetapi juga memandang kehidupan sehari-hari, termasuk dalam urusan administrasi negara. Dharma Negara, atau tata pemerintahan yang diatur oleh prinsip-prinsip moral dan etika, menjadi landasan bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Bagaimana pandangan Hindu menggambarkan ideal ASN sebagai penerapan nilai-nilai Dharma Negara?  (Dokumen Pribadi)           Dalam tradisi Hindu, Dharma mengacu pada kewajiban moral dan etika yang mengatur perilaku individu dalam berbagai aspek kehidupan. Dharma juga mencakup konsep tata tertib dan

#Hapuskan Sifat Buruk

Umat se-dharma, dalam kehidupan ini pasti ada sifat-sifat buruk yang ada dalam tubuh kita. Sifat buruk dapat menjerumuskan diri manusia pada kehancuran itu,Tuhan Yang Maha Esa/ Sang Hyang Widhi Wasa memberikan petunjuk supaya setiap umat manusia menghapuskan sifat-sifatnya yang buruk seperti menghilangkan rasa benci kepada seseorang, kedengkian, lesu, dan malas, mengedepankan nafsu terutama nafsu seksual, jangan menggunakan kata-kata makian, sifat cemburu, mengutuk/memgumpat seseorang, menendang sapi (binatang lainnya hanya untuk kesenangan bekaka), tidak mengotori udara, air, dan lingkungan, jangan membiarkan kemarahan menguasai diri, jangan minum-minuman keras atau yang memabukkan.

Sifat-sifat tersebut apabila mampu dikendalikan, diatasi dan tidak diberikan bersemi dalam diri kita, niscaya seseorang akan sehat, karena jauh dari stres dan frustasi. Oleh karena itu hendaknya selalu diperhatikan agar selalu mendapatkan kebahagiaan.

Hapuskan kedengkian

Ado yat te hrdi sritam
manaskam patayisnukam.
tatas ta irsyam muncami
nir usmanam drter iva.

Atharva Veda, VI.18.3

Artinya
Wahai manusia, pikiranmu ada di tepi jurang kejatuhan. Aku hapuskan kedengkian dari pikiranmu, sebagaimana orang menghapus panas dari sebuah tas kulit.

Ulasan
Bahwa dalam hidup ini pasti ada rasa dengki yang ada dalam diri kita, untuk itu hendaknya dijauhkan dari pikiran kita yang akan selalu mengganggu setiap langkah kehidupan kita. Oleh karena rasa dengki yang ada bukannya meringankan beban namun akan menambah masalah yang akan datang.

Demikian hendaknya kita dapat mengendalikan rasa dengki kepada siapa saja, agar dalam menjalani kehidupan ini mendapatkan kebahagiaan. Karena hanya menghilangkan atau mengendalikan rasa dengki ini yang mampu melepaskan diri kita dari masalah.

Matur suksma..
Terimakasih telah mengunjungi blog ini...
Semoga memberikan manfaat..

Tulisan ini oleh Aris Widodo Penyuluh Agama Hindu Wilayah Prov Banten.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stah Dharma Nusantara Jakarta Melaksanakan Kegiatan Pembinaan Pasraman

Kegiatan KKG dan MGMP di DKI Jakarta

Sejarah Singkat Desa Balinuraga, Kec. Way Panji, Kalianda, Lampung Selatan.