Langsung ke konten utama

#Hapuskan Sifat Buruk

Umat se-dharma, dalam kehidupan ini pasti ada sifat-sifat buruk yang ada dalam tubuh kita. Sifat buruk dapat menjerumuskan diri manusia pada kehancuran itu,Tuhan Yang Maha Esa/ Sang Hyang Widhi Wasa memberikan petunjuk supaya setiap umat manusia menghapuskan sifat-sifatnya yang buruk seperti menghilangkan rasa benci kepada seseorang, kedengkian, lesu, dan malas, mengedepankan nafsu terutama nafsu seksual, jangan menggunakan kata-kata makian, sifat cemburu, mengutuk/memgumpat seseorang, menendang sapi (binatang lainnya hanya untuk kesenangan bekaka), tidak mengotori udara, air, dan lingkungan, jangan membiarkan kemarahan menguasai diri, jangan minum-minuman keras atau yang memabukkan.

Sifat-sifat tersebut apabila mampu dikendalikan, diatasi dan tidak diberikan bersemi dalam diri kita, niscaya seseorang akan sehat, karena jauh dari stres dan frustasi. Oleh karena itu hendaknya selalu diperhatikan agar selalu mendapatkan kebahagiaan.

Hapuskan kedengkian

Ado yat te hrdi sritam
manaskam patayisnukam.
tatas ta irsyam muncami
nir usmanam drter iva.

Atharva Veda, VI.18.3

Artinya
Wahai manusia, pikiranmu ada di tepi jurang kejatuhan. Aku hapuskan kedengkian dari pikiranmu, sebagaimana orang menghapus panas dari sebuah tas kulit.

Ulasan
Bahwa dalam hidup ini pasti ada rasa dengki yang ada dalam diri kita, untuk itu hendaknya dijauhkan dari pikiran kita yang akan selalu mengganggu setiap langkah kehidupan kita. Oleh karena rasa dengki yang ada bukannya meringankan beban namun akan menambah masalah yang akan datang.

Demikian hendaknya kita dapat mengendalikan rasa dengki kepada siapa saja, agar dalam menjalani kehidupan ini mendapatkan kebahagiaan. Karena hanya menghilangkan atau mengendalikan rasa dengki ini yang mampu melepaskan diri kita dari masalah.

Matur suksma..
Terimakasih telah mengunjungi blog ini...
Semoga memberikan manfaat..

Tulisan ini oleh Aris Widodo Penyuluh Agama Hindu Wilayah Prov Banten.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peresmian dan Launching Rumah Produksi BPH: Tonggak Baru Penyiaran Hindu di Era Digital

 Jakarta, 15 Oktober 2024 – Badan Penyiaran Hindu (BPH) mencatat sejarah baru dengan meresmikan dan meluncurkan Rumah Produksi BPH, sebagai bagian dari upaya mengembangkan media penyiaran yang berlandaskan nilai-nilai agama Hindu. Kegiatan peresmian ini berlangsung khidmat di Jakarta Selatan, dihadiri oleh sejumlah tokoh agama dan pemangku kepentingan umat Hindu. Dokumentasi Acara Peresmian tersebut diawali dengan sambutan dari Dr. I Wayan Kantun Mandara, Ketua BPH dan juga tokoh terkemuka di Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya keberadaan rumah produksi ini sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran dharma melalui media yang inovatif. "Rumah Produksi BPH ini akan menjadi pusat bagi kita untuk menciptakan konten yang tidak hanya mendidik tetapi juga mampu menginspirasi umat Hindu dalam menjalankan nilai-nilai agama di tengah tantangan zaman modern," ujar Dr. I Wayan Kantun Mandara. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sam

Karya Anugerah Mahottama Award 2024

Jakarta, 22 Oktober 2024. Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Melaksanakan kegiatan Karya Anugerah Mahottama Award 2024. Dengan menghadirkan seluruh Pembimas di seluruh Indonesia, Para penyuluh Yang terdiri dari PNS, PPPK dan Penyuluh Agama Hindu Non PNS. Acara ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan penghargaan, tetapi juga sebagai motivasi bagi kita semua, khususnya umat Hindu, untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam bidang agama, budaya, pendidikan, dan sosial. Saya sangat bangga melihat semangat, kreativitas, dan komitmen yang ditunjukkan oleh para penerima penghargaan tahun ini. Dokumentasi Kegiatan Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berperan dalam menyelenggarakan acara ini. Keberhasilan acara Karya Anugerah Mahottama Award 2024 adalah hasil dari kerja sama dan sinergi yang luar biasa antara pemerintah, tokoh agama, dan seluruh umat Hindu. Kemudian Sekum Made Widiarta menyampaikan

Materi Tri Guna dalam Diri SMP Kelas VIII Agama Hindu

         (Dokumentasi Penyuluhan di Pura Aditya Jaya rawamangun) Manusia sejak lahir memiliki tiga sifat dasar. Ketiga sifat dasar manusia tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan. Sifat dasar manusia yang satu dengan yang lain selalu bergejolak untuk saling mengalahkan. Sifat dasar manusia tertuang dalam kitab-kitab suci agama Hindu.  Pustaka suci Bhagavad-gītā , XVIII.40 menyatakan bahwa:  na tad asti prthivyām vā divi devesu vā punah sattvam  prakrti-jair muktam yad ebhih syāt tribhir gunaih. Artinya: Tiada makhluk yang hidup, baik di sini maupun di kalangan para deva di susunan planet yang lebih tinggi, yang bebas dari tiga sifat tersebut yang dilahirkan dari alam material. Terjemahan sloka di atas, dapat dijelaskan bahwa, setiap makhluk hidup baik manusia maupun deva tidak ada yang luput dari tri guna. Hal ini disebabkan karena setiap makhluk yang terbentuk oleh unsur material dipengaruhi oleh Tri Guna. Pustaka suci Bhagavad-gītā XVIII.60 menyatakan ba