Langsung ke konten utama

Tindak Lanjut Kegiatan Setelah Diklat




Oleh : Wayan Tantre Awiyane
Penyuluh Non PNS
Wilayah Binaan Jakarta Timur
DKI JAKARTA.






No
What
Why
When
Where
Who
How
Nama
Tujuan/manfaat
Waktu pelaksanaan
Tempat pelaksanaan
pelaksana
deskripsi
1
Pembinaan remaja dalam etika menggunakan IT.
Tujuannya adalah untuk memberikan wawasan serta manfaat dalam mematuhi etika dalam menggunakan IT
Waktu pelasanaan pada hari minggu,15-29Juli 2018.
di wantilan pura rawamangun atau pura cilandak
Pengempon pura, penyuluh Dki.
Dalam kegiatan ini, penyuluh menyampaikan materi dengan menggunakan Power point, dengan mengkolaborasikan pengetahuan yang telah didapatkan dalam diklat teknis penyuluhan berbasis IT
2
Mengelola blogger dengan menginput materi atau dokumentasi yang telah dilaksanakan dalam acara pembinaan remaja dalam etika menggunakan IT.
Tujuannya dalah untuk menyebarluaskan materi yang telah dismapaikan agar remaja yang ada diluar wilayah secara luas dapat mengakses tentunya dengan mengekspert materi dalam bentuk e-book, video power pint dan dapat dishare melalui berbagai media sosial seperti fb, wa, ig, dan youtube.
Waktu pelasanaan setelah pelaksanaan acara yakni pada hari dan tanggal yang sama.
Tempat mengupload dilakukan di kantor tempat bekerja. dengan alamat https://watayapenyuluhhindu.blogspot.com/
Penyuluh.
Dalam aktivitas ini penyuluh dapat membagikan informasi tentang kegiatan yang dilakukan dengan mempublish ke media sosial.
3.
Memanfaatkan ms. publisher untuk mendesign spanduk acara, fliyer sebagai media informasi publik. yang manfaatnya adalah menjadi informasi utama yang dapat dilihat secara langsung di pura
Tujuannya adalah memberi informasi tambahan agar dapat menarik minat peserta binaan.
Membuat spanduk dan fliyer dilakukan 1 minggu sebelum acara dimulai yakni 8 juli 2018
Dilakukan secara individu di tempat kerja atau di rumah.
penyuluh
Publikasi ini penting dilakukan untuk menambah ketertarikan dan semangat dalam mengikuti acara yang dilakukan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Desa Balinuraga, Kec. Way Panji, Kalianda, Lampung Selatan.

          Pada jaman dahulu Desa Balinuraga adalah lahan milik pemerintah yang kemudian dijadikan sebagai daerah tujuan Transmigrasi pada tahun 1963 dan pada tahun itu juga diberi nama Desa Balinuraga di bawah wilayah Kecamatan Kalianda. Pada tanggal 27 September 1967 Dinas Transmigrasi menempatkan 4 empat roambongan peserta Transmigrasi yang ditempatkan di Balinuraga. Rombongan tersebut adalah sebagai berikut: 1 Sidorahayu diketuai oleh Pan Sudiartana yang berjumlah 250 KK 2 Sukanadi diketuai oleh Pan Kedas yang berjumlah 75 KK 3 Pandearge diketuai oleh Made Gedah yang berjumlah 175 KK 4 Rengas diketuai oleh Oyok yang berjumlah 40 KK Dan tahun 1963-1965 wilayah ini belum mempunyai struktur Pemerintah Desa.            Segala administrasi masih ditangani oleh Jawatan transmigrasi. Mangku Siman, untuk mengordinir rombongan-rombongan trasnmigrasi Mangku Siman sebagai ketua rombongan seluruhnya. Pada tahun 1965 barulah perangk...

Catur Warna dalam Agama Hindu

  Pemahaman tentang Catur Varna dapat dijelaskan berdasarkan sastra drstha. Yang dimaksud pemahaman Catur Varna berdasarkan sastra drstha adalah pemahaman yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian tentang Catur Varna menurut yang tersurat dalam kitab suci, sebagai berikuti; Bhagavadgita IV.13  cātur-varṇyaḿ mayā sṛṣṭaḿ guṇa-karma-vibhāgaśaḥ tasya kartāram api māḿ viddhy akartāram avyayam Terjemahan: Catur Warna aku ciptakan menurut pembagian dari guna dan karma  (sifat dan pekerjaan). Meskipun aku sebagai penciptanya, ketahuilah  aku mengatasi gerak dan perubahan (Puja, 2000). Pengertian Catur Varna           Kata “Catur Varna” dalam ajaran Agama Hindu berasal dari bahasa Sansekerta, dari kata ‘catur dan varna’. Kata catur berarti empat . Kata varna berasal dari akar kata Vri yang berarti pilihan atau memilih lapanagan kerja. Dengan demikian catur varna berarti empat pilihan bagi setiap orang terhadap profesi yang cocok untuk pribadiny...

Peresmian dan Launching Rumah Produksi BPH: Tonggak Baru Penyiaran Hindu di Era Digital

 Jakarta, 15 Oktober 2024 – Badan Penyiaran Hindu (BPH) mencatat sejarah baru dengan meresmikan dan meluncurkan Rumah Produksi BPH, sebagai bagian dari upaya mengembangkan media penyiaran yang berlandaskan nilai-nilai agama Hindu. Kegiatan peresmian ini berlangsung khidmat di Jakarta Selatan, dihadiri oleh sejumlah tokoh agama dan pemangku kepentingan umat Hindu. Dokumentasi Acara Peresmian tersebut diawali dengan sambutan dari Dr. I Wayan Kantun Mandara, Ketua BPH dan juga tokoh terkemuka di Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya keberadaan rumah produksi ini sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran dharma melalui media yang inovatif. "Rumah Produksi BPH ini akan menjadi pusat bagi kita untuk menciptakan konten yang tidak hanya mendidik tetapi juga mampu menginspirasi umat Hindu dalam menjalankan nilai-nilai agama di tengah tantangan zaman modern," ujar Dr. I Wayan Kantun Mandara. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sam...