ASN dan Nilai-nilai Dharma Negara dalam Hindu

Gambar
        ASN adalah salah suatu pekerjaan yang didambakan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tak terkecuali generasi muda Hindu yang turut berpartisipasi dalam mengabdi pada bangsa dan negara. Sehingga perlu untuk melampirkan tulisan ini sebagai bentuk syukur atas waranugraha dan kesempatan yang baik dalam melaksanakan karma dan bhakti sebagai manusia.        Dalam pandangan Hindu, konsep Dharma tidak hanya mencakup aspek spiritual, tetapi juga memandang kehidupan sehari-hari, termasuk dalam urusan administrasi negara. Dharma Negara, atau tata pemerintahan yang diatur oleh prinsip-prinsip moral dan etika, menjadi landasan bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Bagaimana pandangan Hindu menggambarkan ideal ASN sebagai penerapan nilai-nilai Dharma Negara?  (Dokumen Pribadi)           Dalam tradisi Hindu, Dharma mengacu pada kewajiban moral dan etika yang mengatur perilaku individu dalam berbagai aspek kehidupan. Dharma juga mencakup konsep tata tertib dan

Sumber Hidup (Aris Widodo)


Umat se-dharma, sesungguhnya alam semesta ini merupakan Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Esa karena tidak ada yang menyamai kemahakuasaan-Nya. Oleh karena itu Beliau berupakan sumber hidup bagi setiap makhluk hidup di dunia ini.


Vrhatsumnah prasavita nivesano

jagatah sthaturubhayasya yo vasi,

sa no devah savita sarma yaccha

tvasme ksayaya trivarutham amhasah.

Rg Veda IV. 53.6

Artinya:

Tuhan Yang Maha Pengasih, yang memberi kehidupan kepada alam semesta, dan menegakkannya; Ia yang mengatur baik yang bergerak dan yang tidak bergerak; semoga Ia. Savitar, memberikan waranugraha-Nya kepada kami, untuk ketentraman hidup, dengan kemampuan melawan kekuatan jahat.

Ulasan

Bahwa sebenarnya yang memberikan kehidupan semua makhkuk hidup adalah Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Esa, karena itu Beliau sesungguhnya sumber hidup bagi semua makhluk hidup yang berada di bumi ini. Untuk itu Beliau tidak membedakan ciptaaan-Nya karena semua diberikan kehidupan yang sama baik sebagai manusia, hewan maupun tumbuhan.


Oleh karena yang menjadi perbedaan bagi makhkuk ciptaan Beliau yaitu bagi tumbuhan hanya diberi hidup untuk tumbuh dan bergerak apabila digerakkan oleh angin, bagi hewan hanya diberi hidup untuk tumbuh dan bergerak, sedangkan manusia diberikan hidup untuk tumbuh, bergerak dan berpikir. Jadi hanya manusia yang diberikan kelebihan dalam hidup ini untuk berpikir sebelum berbuat agar makhluk lain tidak tersakiti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stah Dharma Nusantara Jakarta Melaksanakan Kegiatan Pembinaan Pasraman

Kegiatan KKG dan MGMP di DKI Jakarta

Sejarah Singkat Desa Balinuraga, Kec. Way Panji, Kalianda, Lampung Selatan.