Langsung ke konten utama

Catur Asrama (Aris Widodo)

 Catur Asrama

(Empat tahapan hidup manusia)


Umat sedharma, dalam kehidupan ini ada empat tahapan kehidupan yang disebut Catur Asrama.



1. Brahmacasri Asrama, artinya suatu tingkatan atau tahapan untuk menuntut ilmu pengetahuan. Dalam kitab manawa dharma sastra disebutkan bahwa umur untuk mulai belajar adalah semasa ansk-anak yaitu dimulai dari umur 5 tahun dam selambat-lambatnya umur 8 tahun. Pada masa ini wajib menuntut ilmu pengetahuan untuk mempersiapkan diri menuju masa depan yang gemilsng, "taki katining sewaka guna widya". Artinya seorang siswa wajib menuntut mu samasa muda.

2. Grhasta, artinya suatu tingkatsn atau tahapan hidup berumah tangga. Grhasta berasal dari dua kata grha dan stha. Grha  artinya rumah, stha artinya berdiri atau membina. Jadi Grhasta artinya masa membina rumah tangga. Pada masa grhasta tujusn hidup yang diprioritaskan adalah mendapatkan artha dan memenuhi kama. Adapun tujuan grhasta yang utama adalah mencari harta benda untuk dapat memenuhi hidup (kama) dengan berdasarkan dharma. Kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang grhasta adalah

1. Bekerja mencari harta

2. Menjadi pemimpin rumah tangga

3. Menjadi anggota masyarakat yang baik

4. Melanjutkan keturunan.


3. Wanaprastha, artinya suatu tingkatan atau tahapan hidup manusia pada masa persiapan untuk melepaskan diri dari ikatan keduniawian. Wanaprastha artinya mengasingkan diri ke dalam hutan dengan mendirikan pertapaan. Pada masa ini kewajiban sudah tidak ada lagi di dunia seperti anak-anaknya sudah pada berumah tangga.tujuan hidup pada masa grhastha adalah persiapan mental dan fisik untuk dapat menyatu dengan Hyang Widhi.


4. Bhiksuka atau Sannyasin, artinya peminta-minta, maksudnya pada masa ini orang sudah tidak mampu lagi untuk mencari kehidupannya sendiri, sehingga mereka hidup dari belas kasihan dari anak-anaknya. Bhiksika atau Sannyadin adalah tingkatan atau tahapan kehidupan telah lepas sama sekali dari segala ikatan keduniawian (Moksa) dan hanya mengabdikan diri kepada Hyang Widhi.


Demikian umat sedharma bahwa dalam Catur Asrama yang harus dijalaninya sesuai tahapan-tahapan yang sudah diberikan dari Hyang Widhi melalui para Maharsi kita sehingga kita tinggal menjalaninya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peresmian dan Launching Rumah Produksi BPH: Tonggak Baru Penyiaran Hindu di Era Digital

 Jakarta, 15 Oktober 2024 – Badan Penyiaran Hindu (BPH) mencatat sejarah baru dengan meresmikan dan meluncurkan Rumah Produksi BPH, sebagai bagian dari upaya mengembangkan media penyiaran yang berlandaskan nilai-nilai agama Hindu. Kegiatan peresmian ini berlangsung khidmat di Jakarta Selatan, dihadiri oleh sejumlah tokoh agama dan pemangku kepentingan umat Hindu. Dokumentasi Acara Peresmian tersebut diawali dengan sambutan dari Dr. I Wayan Kantun Mandara, Ketua BPH dan juga tokoh terkemuka di Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya keberadaan rumah produksi ini sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran dharma melalui media yang inovatif. "Rumah Produksi BPH ini akan menjadi pusat bagi kita untuk menciptakan konten yang tidak hanya mendidik tetapi juga mampu menginspirasi umat Hindu dalam menjalankan nilai-nilai agama di tengah tantangan zaman modern," ujar Dr. I Wayan Kantun Mandara. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sam

Karya Anugerah Mahottama Award 2024

Jakarta, 22 Oktober 2024. Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Melaksanakan kegiatan Karya Anugerah Mahottama Award 2024. Dengan menghadirkan seluruh Pembimas di seluruh Indonesia, Para penyuluh Yang terdiri dari PNS, PPPK dan Penyuluh Agama Hindu Non PNS. Acara ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan penghargaan, tetapi juga sebagai motivasi bagi kita semua, khususnya umat Hindu, untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam bidang agama, budaya, pendidikan, dan sosial. Saya sangat bangga melihat semangat, kreativitas, dan komitmen yang ditunjukkan oleh para penerima penghargaan tahun ini. Dokumentasi Kegiatan Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berperan dalam menyelenggarakan acara ini. Keberhasilan acara Karya Anugerah Mahottama Award 2024 adalah hasil dari kerja sama dan sinergi yang luar biasa antara pemerintah, tokoh agama, dan seluruh umat Hindu. Kemudian Sekum Made Widiarta menyampaikan

Materi Tri Guna dalam Diri SMP Kelas VIII Agama Hindu

         (Dokumentasi Penyuluhan di Pura Aditya Jaya rawamangun) Manusia sejak lahir memiliki tiga sifat dasar. Ketiga sifat dasar manusia tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan. Sifat dasar manusia yang satu dengan yang lain selalu bergejolak untuk saling mengalahkan. Sifat dasar manusia tertuang dalam kitab-kitab suci agama Hindu.  Pustaka suci Bhagavad-gītā , XVIII.40 menyatakan bahwa:  na tad asti prthivyām vā divi devesu vā punah sattvam  prakrti-jair muktam yad ebhih syāt tribhir gunaih. Artinya: Tiada makhluk yang hidup, baik di sini maupun di kalangan para deva di susunan planet yang lebih tinggi, yang bebas dari tiga sifat tersebut yang dilahirkan dari alam material. Terjemahan sloka di atas, dapat dijelaskan bahwa, setiap makhluk hidup baik manusia maupun deva tidak ada yang luput dari tri guna. Hal ini disebabkan karena setiap makhluk yang terbentuk oleh unsur material dipengaruhi oleh Tri Guna. Pustaka suci Bhagavad-gītā XVIII.60 menyatakan ba