Langsung ke konten utama

Lomba Penyuluh Agama Hindu Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2019

Lomba Penyuluh Agama Hindu Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2019 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia, yang berlangsung pada Kamis 02-04 Oktober 2019.

Adapun yang menjadi fokus penilaian pada Lomba Penyuluh Agama Hindu Berprestasi tingkat nasional ini terdiri dari penilaian administrasi, tes tertulis, wawancara dan dharma wacana. Peserta yang berkontribusi merupakan perwakian dari Seluruh Indonesia. 
Berikut ini hasil lomba Hasil Lomba Penyuluh Agama Hindu Berprestasi tingkat nasional:
Juara 1: I Wayan Alit Sudarma SAg dari Provinsi Sulawesi Utara
Juara 2: I Kadek Satria SAg MPdH dari Provinsi Bali
Juara 3: Dewa Putu Antara SPdH MPd dari Provinsi Lampung
Juara Harapan 1: Wayan Tantre Awiyana SSos dari Provinsi DKI Jakarta
Juara Harapan 2: Ni Putu Titin Suartini ST MIKim dari Provinsi NTB
Juara Harapan 3: Aris Widodo SE SAg MPd dari Provinsi Banten
Dikutip dari Tribun.com pada Senin 07 Oktober 2019 Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kotamobagu Saiful Bongso memberikan ucapan selamat kepada pemenang.
“Selamat dan saya mengaku berbangga dan berterima kasih terima kasih kepada I Wayan Alit Sudarma yang telah membawa nama baik Provinsi Sulawesi Utara. Khususnya Kantor Kemenag Kotamobagu di ajang Lomba Penyuluh Agama Berprestasi Tingkat Nasional,” kata Bongso.
I Wayan Alit Sudarma pemenang juara Lomba Penyuluh Agama Hindu Berprestasi Tingkat Nasional mengaku bersyukur atas dukungan semua pihak.
Terutama Kakankemenag Kota Kotamobagu, Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Sulut serta Kakanwil Kemenag Sulut yang terus mendorong, memotivasi dan memberi kesempatan sehingga prestasi ini bisa diraih.
“Saya berharap semoga prestasi ini bisa menjadi motivasi bagi semua penyuluh agama di lingkungan Kanwil Kemenag Sulut agar terus berjuang untuk mengukir prestasi di masa-masa yang akan datang,” katanya. [RA]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Desa Balinuraga, Kec. Way Panji, Kalianda, Lampung Selatan.

          Pada jaman dahulu Desa Balinuraga adalah lahan milik pemerintah yang kemudian dijadikan sebagai daerah tujuan Transmigrasi pada tahun 1963 dan pada tahun itu juga diberi nama Desa Balinuraga di bawah wilayah Kecamatan Kalianda. Pada tanggal 27 September 1967 Dinas Transmigrasi menempatkan 4 empat roambongan peserta Transmigrasi yang ditempatkan di Balinuraga. Rombongan tersebut adalah sebagai berikut: 1 Sidorahayu diketuai oleh Pan Sudiartana yang berjumlah 250 KK 2 Sukanadi diketuai oleh Pan Kedas yang berjumlah 75 KK 3 Pandearge diketuai oleh Made Gedah yang berjumlah 175 KK 4 Rengas diketuai oleh Oyok yang berjumlah 40 KK Dan tahun 1963-1965 wilayah ini belum mempunyai struktur Pemerintah Desa.            Segala administrasi masih ditangani oleh Jawatan transmigrasi. Mangku Siman, untuk mengordinir rombongan-rombongan trasnmigrasi Mangku Siman sebagai ketua rombongan seluruhnya. Pada tahun 1965 barulah perangk...

Catur Warna dalam Agama Hindu

  Pemahaman tentang Catur Varna dapat dijelaskan berdasarkan sastra drstha. Yang dimaksud pemahaman Catur Varna berdasarkan sastra drstha adalah pemahaman yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian tentang Catur Varna menurut yang tersurat dalam kitab suci, sebagai berikuti; Bhagavadgita IV.13  cātur-varṇyaḿ mayā sṛṣṭaḿ guṇa-karma-vibhāgaśaḥ tasya kartāram api māḿ viddhy akartāram avyayam Terjemahan: Catur Warna aku ciptakan menurut pembagian dari guna dan karma  (sifat dan pekerjaan). Meskipun aku sebagai penciptanya, ketahuilah  aku mengatasi gerak dan perubahan (Puja, 2000). Pengertian Catur Varna           Kata “Catur Varna” dalam ajaran Agama Hindu berasal dari bahasa Sansekerta, dari kata ‘catur dan varna’. Kata catur berarti empat . Kata varna berasal dari akar kata Vri yang berarti pilihan atau memilih lapanagan kerja. Dengan demikian catur varna berarti empat pilihan bagi setiap orang terhadap profesi yang cocok untuk pribadiny...

Peresmian dan Launching Rumah Produksi BPH: Tonggak Baru Penyiaran Hindu di Era Digital

 Jakarta, 15 Oktober 2024 – Badan Penyiaran Hindu (BPH) mencatat sejarah baru dengan meresmikan dan meluncurkan Rumah Produksi BPH, sebagai bagian dari upaya mengembangkan media penyiaran yang berlandaskan nilai-nilai agama Hindu. Kegiatan peresmian ini berlangsung khidmat di Jakarta Selatan, dihadiri oleh sejumlah tokoh agama dan pemangku kepentingan umat Hindu. Dokumentasi Acara Peresmian tersebut diawali dengan sambutan dari Dr. I Wayan Kantun Mandara, Ketua BPH dan juga tokoh terkemuka di Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya keberadaan rumah produksi ini sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran dharma melalui media yang inovatif. "Rumah Produksi BPH ini akan menjadi pusat bagi kita untuk menciptakan konten yang tidak hanya mendidik tetapi juga mampu menginspirasi umat Hindu dalam menjalankan nilai-nilai agama di tengah tantangan zaman modern," ujar Dr. I Wayan Kantun Mandara. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sam...